Halaman

Jumat, 28 Desember 2012

Kenapa Saya Masuk Racana Subiadinata?

Ketika awal-awal masuk perguruan tinggi, Saya belum tertarik dengan UKM Racana, karena pikiran Saya waktu itu, ngapain di perguruan tinggi ikut pramuka, kayak anak SMA aja. Namun lambat laun, tepatnya di semester tiga, Saya baru menyadari bahwa pramuka itu penting. Mengingat IKIP PGRI Semarang adalah kampus yang mencetak guru bagi mahasiswanya, dan saya adalah mahasiswa dari salah satu jurusan bahasa yang bernaung di kampus tersebut. Di semester tiga itu pula saya mengikuti pelatihan rutin yang diadakan tiap hari minggu oleh kakak-kakak Dewan Pengurus. Tiba giliran kegiatan Pelantikan Anggota Baru (PAB), dengan sepenuh hati pastinya saya harus ikut kegiatan itu untuk menjadi anggota. Setelah resmi dilantik menjadi anggota, setahun kemudian saya menjadi dewan di struktural kepengurusan Racana Subiadinata. Saya kurang begitu bisa  akrab saat awal-awalnya menjadi dewan, namun setelah berjalanya waktu, lambat laun pula bayak hal yang bisa didapat. Asumsi saya yang menganggap bahwa pramuka itu kaku, serba senioritas, dan suka nindas juniornya, hal itu tidak saya temukan hingga sekarang. Malah memberikan ruang untuk berkarya. Maka dari itulah sampai saat ini, berat hati kalau saya meninggalkan Racana Subiadinata. I Love Racana Subiadinata    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar