Halaman

Jumat, 04 Januari 2013

Bermitra dengan Mahasiswa



Nama                 : Dra, Rosalina Ginting, M.S,i
TTL                    : Kebon Jahe, 24 September 1964
Alamat                : Perum Garnea Blog E 1/17
                              Semarang
Riwayat sekolah : SD-SMA Medan Sumatera Utara
                             S1 Universitas Sumatera Utara
                             S2 Universitas Diponegoro Semarang
Motto                    : Kesuksesan bukan merupakan       
                               tujuan ahir, akan tetapi kesuksesan 
                               merupakan pendewasaan diri.
                           
Bermitra dengan Mahasiswa
“Bermitra dengan mahasiswa.” Ya, itulah cara mengajar yang diterapkan Dra, Rosalina Ginting, M.S,i atau yang akrab dipanggil dengan Bu Ginting saat memberi perkuliahan di kelas tempat Ia mengajar. Dosen yang sekarang mengajar di Program Studi PKN Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP PGRI Semarang tersebut dikenal oleh mahasiswa di tempat ia mengajar, sebagai pribadi yang mempunyai karakter tegas, disiplin dan konsisten dalam menghadapi persoalan. Wanita asal Manado itu mengaku, saat berinteraksi dengan mahasiwa di kelas dirinya memposisikan diri sebagai mitra mahasiswa, agar bisa lebih dekat dengan mahasiswa saat memberikan perkuliahan.
“Ketika saya mengajar, Saya menempatkan diri sebagai mitra mahasiswa. Dalam hidup kita dituntut untuk terus belajar, termasuk dengan mahasiswa. Karena banyak hal yang bisa diperoleh dari mereka. Baik dalam sikap maupun perilakunya. Dengan menempatkan diri sebagai mitra mahasiswa, kita  bisa lebih dekat dan inteaktif .” Papar ibu tiga anak tersebut.
Sebenarnya banyak hal yang ingin ditanyakan atau disampaikan oleh mahasiswa dengan dosennya. Lanjutnya, namun seringkali komunikasi dengan dosen pengampu terganggu karena rasa takut bertanya atau faktor kurang percaya diri yang dialami mahasiswa, sehingga hal tersebut dapat menggagu proses atau jalanya pembelajaran. Dengan menjadikan mahasiswa sebagai mitra, maka perkuliahan akan berjalan lebih komunikatif. “Jika kita sebagai pengajar menempatkan diri seolah orang yang paling super di kelas, maka keterbukaan akan terhambat” tukasnya.  
Siap Dikritik  
Siap dikritik untuk menjadi lebih baik, kenapa tidak. Ya, itulah pengakukan istri dari Drs, Jansen Taringan tersebut, saat berwawancara dengan reporter Suara Kampus, ”Jika kritikan itu untuk pembenahan untuk diri kita, maka kitapun harus siap” ungkapnya. Dosen yang telah mengajar di IKIP PGRI Semarang sejak tahun 1993 itu juga menyarankan pada mahasiswa untuk mempersiapkan diri untuk terjun dilingkungan dimana ia ada. Dalam proses belajar semenjak di bangku perkuliahan, mahasiswa sebenarnya sudah dididik untuk bisa memfilter dirinya sendiri, melalui perolehan metode ataupun strategi bagaimana bersosial dengan masarakat. Nantinya mereka akan bisa membatasi dari dari arus lingkungan yang tidak baik.
Reporter: **Arifin Oce**  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar