Ketua Departeman wacana (kiri) dan departemen agama (kanan) |
Memaknai Perjuangan PMII
Berjuang organisasi eksternal PMII haruslah dilansasi
loyalitas dan dedikasi tinggi agar tujuan organisasi bisa terwujud.
Terlebih sebagai mahasiswa dituntut
untuk dapat menjawab problematika yang terjadi di sosial masyarakat. Sebuah
perjuangan tidak bisa berjalan, jika hanya dilakukan oleh seorang saja,
melainkan tanggung jawab secara menyeluruh oleh setiap kader-kader PMII.
“Perjuangan tidak bisa
dipisahkan dengan yang namanya tanggung jawab dan rasa persatuan. Kita bisa
belajar dari bangsa kita yang merdeka berkat tanggung jawab dan kesatuan rakyat
indonesia dalam menyatukan kekuatan, yang pada ahirnya berhasil mengusir
penjajah di bumi nusantara ini. sama halnya berjuang PMII. Berjuang harus ada
komitmen yang padu, kemudian kita
satukan untuk meraih tujuan bersama. Lebih dari itu, dalam pejuangan kita juga
dituntut mengembangkan potensi diri serta mengepakkan sayap menjadi orang yang
bisa bermanfaat bagi sesama .“ Kata Moh.
Yasin Ketua Departemen Agama PMII Komisariat IKIP PGRI Semarang.
Sedang menurut Muhammad Zuhri
Ketua Departemen Wacana PMII IKIP PGRI Semarang mengungkapkan, perjuangan yang
harus diwujudkan oleh kader-kader PMII adalah harus memahami substansi dari
perjuangan. Kemudian mengamalkan ideologi Indonesia dalam tindakan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Kita adalah warga Indonesia yang terdidik dari
wadah mahasiswa yang bernama PMII. Bukan orang PMII yang kebetulan menjadi
orang Indonesia.
Ia menambahkan, kita pun harus
mewujudkan dalam lingkup yang lebih luas, bahwa seriap kader harus paham betul
mengenai 4 pilar negaradan mengamalkanya. Pancasila, UUD 1945, NKRII dan
Bhineka Tunggal Ika. Untuk memfilter paham-paham yang merongrong persatuan dan
kesatuan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar