Nama : Agus
Krismanto
Nama
Panggilan :
Agus
TTL : Semarang,
30 Agustus
1991
Alamat : Tlogomulyo Rt
02/Rw 07,
Pedurungan Semarang
Semester : 8 L
Progdi/Fakultas : PBSI/FPBS
Moto : Berani
mencoba tanpa
takut gagal, hidup harus
berani mencoba
Riwayat
Sekolah :TK Pertiwi 26,
Semarang Tlogomulyo.
SD Telogosari Wetan 03.
MTS Al-Watoniah
Semarang
MAN 2 Semarang
IKIP
PGRI Semarang
Pengalaman
Organisasi: HIMA PBSI
UKM SPENA
Forum Narkoba Jawa
Tengah
BEM Institut IKIP PGRI
Semarang
Aliansi Eksternal
|
BERORGANISASI PENTINGKAH?
Berkarisma,
tegas serta berjiwa nasionalis dan mempunyai dedikasi tinggi. Tak berlebihan
jika kesan tersebut terpancar dari sosok Agus Kismanto. Begitu panggilan akrab
dari para mahasisiwa maupun aktivis Ormawa lemawa IKIP PGRI Semarang. Ketika
secara detail pria yang sekarang menjabat sebagai presiden BEM INSTITUT Kabinet
Bhineka. Ketika ditanya pentingkah berorganisasi? Ia mengunggkapkan. Mahasiswa
tidak cukup sekedar hanya kuliah saja, melainkan dibutuhkan wadah pengembangan
diri melalui sebuah organisasi. Menurutnya, organisasi membekali seseorang
untuk belajar bagaimana menejemen waktu, pikiran maupun segalahal yang
berhubungan dengan kuliyah. Dalam
organisasi pula setiap pribadi baik secara langsung ataupun tidak dituntut
untuk bisa mengatur kepentingan pribadi dengan kepentingan orang banyak.
“Dengan
berorganisasi kita dituntut untuk memenejemen diri, akademik dan yang lain”
ungkap mahasisiwa PBSI kelas 8L tersebut.
Berbagai organisasi pun pernah ia ikuti.
Diantarana HIMA PBSI (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia), UKM SPENA (Unit kegiatan Mahasiswa Sapma Peduli Napza) dan aliansi
organisasi ekternal, Forum Narkoba Jawa Tengah dan yang paling anyar ia
dinobatkan sebagai presiden Lembaga Tinggi Mahasisiwa yaitu BEM IKIP PGRI Semarang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, mahasiswa yang aktif dalam organisasi dengan yang
tidak hasilnya akan Nampak berbeda ketika sudah terjun di lapangan. Terlebih
bagi calon guru. Dalam terapanya orang yang aktif dalam organisasi akan lebih
bisa mengembangkan materi saat menyampaikan pelajaran pada siswa. Berbeda
dengan orang yang sebelumnya tidak berkecimpung dalam dunia organisasi, dalam
pembelajaran mungkin hanya akan fokus dengan materi saja tanpa ada
pengembanganya, baik bagi gurunya sendiri maupun untuk siswa.
Pria
kelahiran Semarang, 30 Agustus 1991 ini juga menceritakan pengalaman pribadinya
saat belum ikut dalam organisasi. Ia merasa sangat sulit untuk berbicara maupun
berpendapat didepan orang banyak. Namun setelah ikut organisasi, keberanian
muncul dengan sendirinya. Baginya organisasi merupakan kelompok atau sekumpulan
orang yang mempunyai visi dan misi yang sama dan memiliki pengurus secara struktural.
Tujuan
berorganisasi memang banyak, bergantung setiap individu yang mengisi di dalamnya.
Akan tetapi ada dua hal pokok kenapa orang berorganisasi. Yang pertama sebagai
wadah untuk pengembangan potensi yang dimiliki dan tempat untuk menyampaikan
aspirasi.
Mahasisiwa
yang mempunyai moto ”Berani mencoba tanpa takut gagal, hidup harus berani
mencoba” ini mengatakan, yang perlu dijaga dalam sebuah organisasi adalah
kesolidan dari tiap anggota. Untuk membangun kesolidan antar anggota dibutuhkan
komunikasi yang intens. Jika komunikasinya saja sudah terganggu maka akan
berimbas pada keberlangsungan nasib organisasi kedepan.
“semua
berawal dari komunikasi, jika komunikasi terganggu maka hubungan antar
anggotanya pun akan terganggu” ujar Agus.
Ia
menilai organisasi besar bukanlah dilihat dari program kerjanya saja yang besar,
akan tetapi seberapa solid orang-orang yang mengisi di dalamnya.( Oce/Nita/Maya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar