Halaman

Jumat, 23 Desember 2011

Gema Berbagi Ilmu Dramaturgi Dengan Calon Anggota Baru

Gema Berbagi Ilmu Dramaturgi Dengan Calon Anggota Baru


Teater gema berbagi ilmu tentang teknik bermain drama atau sering disebut dramaturgi dengan calon anggota Teater Gema, dalam sesi latihan kali kedua, yang diadakan di halaman parkir Gedung C pada hari Rabo, (14/9). Para peserta yang ingin menjadi anggota Teater Gema harus menjalani proses latihan rutin yang dilaksanakan satu minggu dua kali, pada hari selasa dan rabo. Proses latihan itu merupakan salah satu ketentuan bagi calon anggota Teater Gema, setelah mereka selesai mendaftar ketika ekspo kemarin. Tidak hanya mahasiswa semester 1 saja yang ikut dalam latihan tersebut, namun ada juga mahasiswa dari semester 3 serta dari berbagai program studi yang ada dikampus IKIP PGRI Semarang.
Latihan dimulai pukul 19:00, diawali pemanasan terlebih dahulu yang dipimpin oleh Kepet, salah seorang aktivis Teater Gema yang ahli di bidang tata lampu atau lighting. latihan terpaksa dipindah di parkiran Gedung B karena cuaca hujan. Meskipun sempat terkendala beberapa saat, latihan tetap dilanjutkan sampai selesei. Dalam sesi latihan kali kedua ini, materi yang dibagi lebih spesifik pada teknik-teknik yang harus ketikia berada diatas panggung atau disebut dramaturgi. Drama turgi merupakan etika-etika yang harus dimiliki seorang aktor ketika sudah berada diatas panggung. Sebagai tahap awal, dalam latihan tersebut lebih mengerucut tentang kepekaan yang harus dimilki seorang aktor dalam berdialog diatas pangung.
“Seorang pemin teater harus peka terhadap sesuatu, peka terhadap lawan main untuk berdialog agar dialog yang diucapkan sinkron dengan lawan main serta sesuai emosi yang ada adegan yang dimainkan. Kepekaan itu bisa tercipta jika dalam keseharian kita sering mengamati gerak-gerik karakter seseorang, seperti mata yang menunjukkan ekspresi tertentu atau gaya berjalan seseorang.” Kata Ibrahim Bra saat memimpin latihan.”
Ibrahim Bra mengatakan, sebagai seorang actor harus banyak-banyak mencari referensi sebanyak mungkin dari segala sesuatu yang ada disekitar kita. Apapun itu, baik berupa kakter-karakter orang orang terdekat maupun gaya dialog dalam keadaan tertentu. Tujuanya agar seorang aktor mempunyai banyak gambaran tentang watak seseorang. Entah itu watak seorang pemarah, pemalu, sedih atau keadaan dimana seseorang yang mencerminkan kegembiraan atau ksedihan. Jika sewaktu-waktu sang aktor memerankan karakter tertentu, bisa langsung mempunyai gambaran karakter yang akan dimainkan sehingga memudahkan pemain dalam menjalani proses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar