Apa Gunanya Berteater?
Teater bagi sebagian orang hanya dipandang sebelah mata, seperti uraan, amburadul, pemberontak dan segenap ungkapan miring sering dilontarkan pada teater maupun orang-orangnya. mungkin karena tidak melihat secara utuh tentang teater itu sendiri, baik dari segi teknis maupun prosesnya, sehingga seenaknya sendiri mengatakan tentang teater, tanpa melihat kenyataan yang sebenarnya terjadi.
Karena hanya menilik teater dari sudut yang sempit, ucapan, makian, tulisan yang miringpun, dengan mudahnya ditujukan pada teater maupun seniman-seniman teater. Terlebih asumsi yang salah tersebut dioret-oret dalam bentuk tulisan lalu disebar keseluruh penjuru.
Kawan, teater bukanlah seperti kegitan tulis-menulis yang hanya butuh waktu beberapa menit untuk menulis, mengedit lalu mempublikasikan melalui lembaran-lembaran HVS hingga sampai ke penjuru kota, kampus, maupun sekolah-sekolah. Atau ikut-ikutan memepublikasikan ke internet secara gratis, tinggal butuh sekali klik kemudian menyebar kemana-mana. Berteater tidak segampang membuat kopi yang hanya tinggal memberi bubuk kopi, gula, kemudian diseduh dengan air panas sehingga langsung bisa dinikmati. Namun teater membutuhkan proses penggarapan, managemen, artistik, tempat, pemain untuk dapat menghasilkan sebuah pementasan yang nikmat ketika disaksikan, dan menjadikanya tontonan menjadi menjadi sebuah tuntunan.
Lalu apa gunanya berteater? Hingga seseorang rela menjalani proses penggarapan yang tidak singkat itu . Mungkin pertanyaan itu yang akan muncul dalam benak orang yang belum tahu tentang teater. Ada banyak hal yang bisa didapat di dalamnya. Karena berbagai unsur kesenian ada dalam teater.
Khoiri Abdillah ketua Teater Nawiji mengatakan,”unsur-unsur yang ada dalam Teater itu kompleks, berbagai unsur kesenian ada didalamnya. Mulai tari, sastra, suara, musik, dan berbagai macam kesenian lain. Hal ini yang membuat teater itu menjadi lebih istimewa dari pada kesenian yang lain. Ada banyak hal yang perlu dipelajari dan dikaji secara ilmiah didalamnya. Sehingga teater dijadikan sebuah jurusan dibeberapa kampus kesenian di indonesia. Mengenai style yang sering dipandang orang sebelah mata itu, sebenarnya tidaklah demikian, setiap orang bebas dengan style dan gaya maupun penampilanya masing-masing sesuai norma susila yang berlaku. Jangan dilihat dari luarnya saja, banyak orang-orang teater yang berpenampilan rapi dalam keseharianya.
Mengenai penyutradaraan, lanjutnya: sebenarnya antara sutradara dan aktor adalah sesuatu yang terpisah, seseorang bisa mensutradarai sebuah pementasan meski baru beberapakali bermain teater, atau bahkan belum sama sekali bermain teater, asalkan bertanggung jawab pada konsep pementasanya. Tak terhitung sutradara perfilman kita yang baru beberapa kali bermain akting menjadi sutradara top.”
Linda Wijayanti ketua Teater Gema periode 2009/2010 mengungkapkan.”Banyak sekali yang bisa didapat dengan ikut teater, semua yang disajikan diatas panggung diambil dari kehidupan sehari-hari. orang yang ikut teater bisa menerapkanya dalam keseharianya, contoh kecil, dalam teater ada yang namanya konsentrasi, saya bisa menerapkanya saat kuliah, kosentrasi mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen. Belum lagi artistik panggung yang mempelajari tentang tata ruang, jika diaplikasikan dalam keseharian sangat luar biasa sekali.”
“Orang yang ikut dalam kesenian teater tidaklah rugi, secara tidak langsung teater memepelajari ilmu psikologi didalamnya. Bagaimana kita harus berbicara dan bersikap dengan orang lain, seperti pada guru, dosen, anak-anak, orang tua, pejabat atau nenek kakek kita. Karena setiap karakter dari seseorang dipelajari didalamnya, Sehingga bisa tahu bagaimana untuk bersikap dan berhadapan dengan karakter tertentu.” Ujar Danang senior Teater Gema.
Ucup yang juga senior Teater Gema menegaskan.“Ilmu yang terdapat di teater bisa dipraktikkan pada profesi apapun, misalkan profesei guru, seorang guru yang pernah ikut teater bisa menciptakan suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar dikelas, sehingga menimbulkan minat belajar bagi siswa dan rasa semangat bagi gurunya. selain itu bagi calon guru bisa menambah mental keberanian untuk berbicara didepan kelas, karena dalam teater sudah diajarkan untuk berbicara dan berdialog diatas panggung.”
Rif’an selaku kordinator Perpustakaan Kecil Bra mengatakan,” banyak pandangan yang mengatakan tentang teater itu apa, kadang banyak pula orang yang salah memberikan persepsi mengenai teater, karena dari awal mereka sudah salah, hanya melihatnya dari satu sisi saja, dan hanya menulis dari sebagian kecil yang mereka ketahui, sehingga ketika tulisan tersebut sudah beredar memberikan asumsi yang salah pada orang lain. Sudah salah mengajak orang utuk salah.”
Alfi salah seorang aktivis senior Teater Lingkar menjelaskan saat diskusi,”saya mendapatkan banyak hal dari teater, dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, saya yang seharinya tidak jauh-jauh dengan kegiatan jual beli, bisa memberikan pelayanan terbaik untuk pembeli, karena saya tahu karakter seorang pembeli.”
lebih lanjut ia menjelaskan, seperti kebanyakan orang yang ikut dalam kesenian teater, bisa mendapatkan pelajaran yang belum pernah didapat di lingkungan akademisi, tentang unsur yang ada didalamnya kemudian langsung bisa diterapkan dikehidupan sehari-hari, karena memang unsur-unsur yang diangkat dari kehidupan nyata sehari-hari. Tandasnya.(Arifin Oce)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar